Cara Memulai Berinvestasi Saham

Setelah saya menulis tentang pengalaman saya dan ketertarikan saya pada investasi saham, saya akan menulis tentang bagaimana cara untuk memulai berinvestasi saham.

Pasti banyak orang yang berfikir bahwa berinvestasi saham itu sulit, membutuhkan kepintaran, pengetahuan ekonomi dan bisnis, akuntansi, keuangan, dan lain lain. Dan banyak yang berfikir bahwa hanya kalangan tertentu yang bisa berinvestasi saham. Itu tidak benar. Berinvestasi saham itu mudah dan murah. Dan kita hanya perlu modal awal minimal Rp. 100.000,-



Apa itu saham?

Sebelumnya, apa itu saham? bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari saham? dan bagaimana resiko dari berinvestasi saham?

Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal. Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam sebuah perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT). Pemegang saham memiliki hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saham merupakan aset yang likuid, jadi mudah untuk diperjualbelikan.

Perusahaan yang menerbitkan saham dan sahamnya diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia disebut Emiten atau Perusahaan Tercatat, belakangnya ada tulisan Tbk. Atau Persero kalau BUMN.

Minimal pembelian saham yaitu 1 lot = 100 lembar saham

Keuntungan berinvestasi saham :

  1. Dividen : Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Contoh : Saya membeli saham sebanyak 100.000 lembar (1.000 lot) dan perusahaan membagikan keuntungan sebesar Rp. 100,- per lembar saham. Jadi saya menerima dividen sebanyak Rp. 10.000.000,- (belum dikurangi pajak)
  2. Capital Gain : Keuntungan yang kita dapat ketika menjual saham lebih tinggi dari harga beli. Contoh : Saya membeli saham sebanyak 100.000 lembar (1.000 lot) seharga Rp. 900,- per lembar. Berarti saya mengeluarkan uang sebanyak Rp. 90.000.000,- untuk membeli saham tersebut (banyak banget, haha, sekedar ilustrasi). Lalu harganya naik menjadi Rp. 1.500,- per lembar. Saya menjual semua saham tersebut di harga Rp. 1.500,- per lembar. Saya mendapatkan Rp. 150.000.000,- berarti keuntungan yang saya dapatkan sebesar 150.000.000 - 90.000.000 = Rp. 60.000.000,-
Risiko berinvestasi saham :
  1. Tidak mendapatkan dividen : Perusahaan tidak selalu membagikan dividen. Ada kebijakan tersendiri pada masing-masing perusahaan terkait pembagian dividen. Biasanya perusahaan baru yang sedang berkembang pesat tidak membagikan dividen dan menggunakan laba perusahaan sebagai Laba Ditahan untuk ekspansi dan meningkatkan aset dan keuntungan perusahaan.
  2. Capital Loss : Kebalikan dari Capital Gain. Jika kita menjual saham lebih rendah dari harga beli maka kita akan rugi. Contoh : sama seperti contoh di bagian Capital Gain. saya beli 1.000 lot di harga Rp. 900,- lalu harganya turun menjadi Rp. 700,-. Apabila kita menjual saham tersebut di harga Rp. 700,- maka kita mendapatkan Rp. 70.000.000. Rugi sebesar 90.000.000 - 70.000.000 = Rp. 20.000.000,-
  3. Likuidasi : Risiko apabila perusahaan bangkrut. Jika ini terjadi, maka perusahaan akan menjual semua asetnya untuk membayar hutang-hutang perusahaan terlebih dahulu. Jika, dan hanya jika ada sisa uang setelah digunakan untuk mebayar hutang perusahaan, perusahaan akan mengembalikan sisa uang tersebut kepada pemegang saham.
Jadi, dengan kita membeli saham, maka kita menjadi pemilik perusahaan (sebagian, tergantung berapa jumlah saham yang dibeli). Jadi, pemegang saham juga ikut merasakan keuntungan perusahaan (Dividen) dan pertumbuhan perusahaan (Capital Gain).

Lalu investasi saham ini dijamin aman. Untung atau rugi kita sendiri yang menentukan. Tergantung bagaimana kita memilih saham, membeli dan menjual saham tersebut. Uang tidak akan hilang dibawa kabur, karena perdagangannya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan Struktur seperti gambar berikut.

Bursa Efek Indonesia merupakan perantara antara perusahaan yang membutuhkan dana dan investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan saham (IPO) dan menjual saham tersebut kepada investor, atau perusahan bisa menerbitkan obligasi atau surat hutang dan menjual obligasi tersebut kepada investor. Hubungan antara perusahaan dan investor ini terjadi di Pasar Perdana.

Setelah investor membeli saham lewat penerbitan saham, saham tersebut diperdagangkan kepada investor lainnya dan ini adalah Pasar Sekunder dimana sehari-hari para investor dapat bertransaksi saham lewat sistem Online Trading yaitu JATS (Jakarta Automated Trading System) yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Lebih lengkapnya, mekanisme perdagangan di pasar modal seperti pada gambar berikut.


Jadi, seperti itulah saham, struktur pasar modal, dan mekanisme perdagangannya. Dan jadwal transaksi perdagangan pasar modal yaitu sebagai berikut.



Menjadi Investor Saham

Kita sudah mengetahui dan memahami saham itu seperti apa. Selanjutnya, berikut adalah cara untuk memulai berinvestasi :


  1. Buka Rekening Efek : pertama-tama kita harus membuka Rekening Efek dan Rekening Dana Nasabah ke Perusahaan Sekuritas yang telah mendapatkan izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat melakukan kegiatan perantara perdagangan efek (broker). Silahkan klik di sini untuk detail memilih sekuritas. Dokumen persyaratan pembukaan Rekening Efek yaitu
    1. Fotokopi KTP
    2. Fotokopi NPWP (jika ada)
    3. Fotokopi halaman depan buku tabungan
    4. Materai dan mengisi formulir yang disediakan perusahaan sekuritas
  2. Setelah Rekening Efek dan Rekening Dana Nasabah sudah siap. Kita bisa langsung mentransfer setoran awal ke Rekening Dana Nasabah. Jumlah minimal setoran awal bervariasi namun ada beberapa perusahaan sekuritas yang jumlah minimal setoran awalnya Rp. 100.000,-. Dan kita siap bertransaksi saham.
  3. Setelah kita mentransfer setoran awal dan siap bertransaksi saham. Kita terlebih dahulu memilih dengan cermat saham yang akan kita beli. Di sini lah yang menentukan apakah kita akan untung atau rugi. Karena kalau salah memilih saham kita akan menghadapi risiko yang sudah disebutkan di atas. Tetapi jika kita memilih saham sebuah perusahaan yang bagus, kita akan mendapatkan keuntungan yang besar seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan pembagian dividen perusahaan tersebut. Di blog ini nanti saya juga akan berbagi pemikiran dan pembelajaran saya mengenai Analisa Saham.
  4. Setelah kita memilih saham yang ingin kita beli. Kita bisa dengan rutin menyisihkan uang kita untuk membeli saham perusahaan tersebut. Ke depannya kita juga bisa menjual dan membeli saham perusahaan lain yang prospeknya lebih bagus. Yang penting selama waktu yang kita tentukan, kita tidak menarik uang yang kita investasikan agar kita mendapatkan hasil yang maksimal. Kecuali jika memang mengalami keadaan darurat.
  5. Setelah itu kita memiliki tabungan masa depan yang akan kita gunakan untuk tujuan kita seperti menikah, membeli rumah, membiayai sekolah anak, dan juga sebagai dana ketika kita sudah pensiun dan berhenti kerja.
Seperti itulah Cara Memulai Berinvestasi Saham. Jika kita cerdas mengatur keuangan kita dan menyisihkan uang untuk berinvestasi secara rutin. Maka ibaratnya kita memiliki "Pohon Uang" yang dapat memberikan keuntungan kepada kita di masa depan.

Dan ingatlah kata Robert T. Kiyosaki berikut ini


"Jangan investasi pada apa yang tidak kamu pahami, belajar dulu lalu berinvestasi"

Sekian dan terima kasih

0 Comments