Investasi selagi muda : gagal berencana, berarti merencanakan kegagalan.

sumber gambar : www.sbs-records.com

Menunda kesenangan dan kepuasan dalam beberapa waktu yang lama untuk mendapatkan kebebasan finansial di periode waktu yang yang akan datang adalah keputusan yang pas, selagi usia kita masih berada di puncak usia produktif. 

Pendapatan yang kita hasilkan dari profesi yang kita jalani, menurut beberapa pakar keuangan, lebih baik disisihkan sebesar 20 % sebagai dana investasi. Dana investasi itu setelah terkumpul harus dilokasikan untuk membangun aset, nah, dari aset itulah pendapatan yang dipakai untuk menunjang kebebasan finansial diraih.

Apakah sebenarnya pengertian aset ? 

beberapa literatur menyatakan bahwa deskripsi aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Sedangkan pengertian aset menurut sumber yang lain adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Malahan menurut Robert T Kiyosaki, aset adalah sumber penghasil pendapatan, sedangkan barang yang kita miliki, akan tetapi kita masih mengeluarkan uang untuk keperluan maintenance, pajak, ataupun pengeluaran lainnya, tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset, akan tetapi sebagai liabilitas.



Bagaimana cara kemudian memupuk aset ? 

simak beberapa rincian klasifikasi aset. Menurut beberapa pakar, sebenarnya jenis aset hanya ada empat macam, yaitu : 


Tunai

Aset investasi dalam bentuk tunai umumnya ditawarkan dalam bentuk tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang. Potensi keuntungan yang didapat biasanya tidak lebih dari 6 persen per tahun, namun risiko investasi sangat kecil.

Pendapatan tetap

Aset finansial memiliki fitur memberikan pendapatan tetap bagi investornya, bisa bulanan atau tahunan. Umumnya ditawarkan dalam bentuk obligasi atau surat utang, dan reksadana pendapatan tetap. Kemungkinan nilai investasi Anda akan berkembang di atas 10 persen per tahun sangatlah minim, namun jika terjadi gejolak di pasar pun nilai investasi umumnya tidak berkurang drastis.


Saham

Ini adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham dibagi menjadi dua, yaitu saham perusahaan terbuka dan saham perusahaan tertutup. Contoh saham perusahaan tertutup adalah jika Anda memiliki usaha waralaba, atau usaha kecil rumahan. Untuk saham perusahaan terbuka, ada pilihan saham blue chips yang biasanya nilai kapitalisasi pasarnya besar, dan saham lapis kedua.
Saham bisa ditemui pilihannya dalam bentuk reksadana campuran, reksadana saham, dan juga saham biasa. Risiko investasi ini tergolong cukup tinggi, namun potensi keuntungan yang diberikan tinggi juga.

Aset fisik

Jenis terakhir adalah aset fisik yang umumnya berbentuk emas, batu permata, dan properti. Potensi keuntungannya bisa cukup bervariasi, tergantung dari bentuk investasi yang kita pilih. Keunggulan utama kelas aset ini tentu saja investor memegang langsung produk investasinya.


0 Comments