1. Pengertian
Obligasi dapat dijelaskan
sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, yang
berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga
pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh
Korporasi maupun Negara. Dalam hal ini, investasi (membeli) obligasi: meminjamkan
uang. Sedangkan yang menerbitkan obligasi: meminjam uang
Menurut Jonathan B. Berk “Obligasi
adalah suatu surat berharga yang dijual oleh perusahaan atau pemerintahan
dengan tujuan mendapatkan dana dari pihak investor dengan cara pemberian bunga
yang dibayarkan berdasarkan perjanjian awal”.
Menurut Eduardus
Tandelilin “Obligasi adalah suatu sekuritas yang memiliki janji untuk
memberikan pembayaran tetap sesuai dengan jadwal yang sebelumnya sudah
ditetapkan”.
Menurut Frank J. Fabozzi “Obligasi
adalah suatu jenis utang atau surat pengakuan utang dari suatu perusahaan atau
pemerintah yang akan dibayar lunas ketika jatuh tempo. Pendapatan yang bisa
diperoleh dari obligasi adalah tingkat bunga yang akan diberikan oleh para
penerbit obligasi”.
1. Jenis-jenis Obligasi
Obligasi memiliki banyak sekali jenis
yang dibedakan menjadi beberapa kategori, yakni berdasarkan penerbitnya, sistem
pembayaran bunganya, dan berdasarkan jenis serta karakteristiknya. Selain itu,
jenis obligasi juga terbagi berdasarkan tolak ukur yang dimanfaatkan.
a. Berdasarkan
nominalnya
Dilihat berdasarkan nominalnya,
obligasi terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Obligasi
Konvensional, adalah suatu surat utang yang memiliki jumlah nominal yang sangat
besar, yaitu sekitar 1 miliar rupiah per slotnya.
2. Obligasi
Ritel, adalah surat utang yang memiliki jumlah nominal yang kecil, seperti 1
juta rupiah saja.
b. Berdasarkan
penerbitnya
1. Corporate
Bonds
Corporate bonds
adalah salah satu jenis obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan tertentu
seperti pemerintah atau BUMN ataupun Swasta dengan kurun waktu 1 tahun.
Contohnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dengan kode INDF menerbitkan surat
obligasi seharga Rp 2 Triliun pada tahun 2014 dengan tingkat bunga yang tetap
dengan kurun waktu lima tahun.
2. Government
Bonds
Government bond
adalah jenis obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jenis obligasi ini
pertama kali diterbitkan di Indonesia pada bulan Agustus tahun 2006. Namun,
obligasi pemerintah Indonesia pun terbagi lagi menjadi empat bagian, yaitu,
obligasi negara ritel Indonesia atau ORI, Sukuk Ritel, Saving Bond Ritel atau
SBR dan Sukuk Tabungan atau ST.
3. Municipal
Bonds
Municipal bonds
adalah jenis obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk mendanai
proyek pembangunan yang berhubungan dengan kepentingan publik.
c. Berdasarkan
pembayaran bunga
1. Zero
Coupon Bond
Zero Coupon Bond
adalah jenis surat utang tanpa bunga dan tidak akan memberikan kupon secara
berkala. Pada umumnya, para investor akan mendapatkan nilai keuntungan dari
selisih harga jual diskonto dan harga awal surat utang tersebut
diperjualbelikan. Jenis obligasi ini juga memiliki tenor yang berbeda-beda,
dari mulai 1 tahun hingga 10 tahun.
2. Obligasi
Kupon
Obligasi kupon adalah
surat utang yang mampu memberikan bunga ataupun kupon secara berkala kepada
para investornya. Kupon tersebut akan mewakili suatu nominal tertentu sesuai
kesepakatan yang terjalin antara pihak penerbit obligasi dan pihak investor.
3. Obligasi
Fixed Coupon atau Kupon Tetap
Obligasi kupon tetap
adalah jenis obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga dengan nilai yang
tetap hingga jatuh tempo pada utang tersebut sudah tiba.
4. Obligasi
Floating Coupon atau Kupon Mengambang
Jenis obligasi ini akan
menawarkan kupon yang mampu berubah nilainya berdasarkan indeks pasar uang yang
sedang berlaku. Di dalamnya terdapat kupon batas minimal yang berarti kupon
pertama yang pertama kali ditetapkan yang akan menjadi nilai besaran kupon
minimal yang berlaku hingga jatuh tempo.
2. Karakteristik Obligasi
a. Nilai
Obligasi
Pihak yang berperan dalam
mengeluarkan obligasi harus memberikan informasi terkait jumlah uang yang
dibutuhkan, atau sering disebut dengan jumlah emisi obligasi. Besaran jumlah
obligasi yang dikeluarkan ini harus ditentukan oleh aliran arus kas, performa
perusahaan dan besarnya keperluan bisnis.
b. Jangka
Waktu Obligasi
Obligasi memiliki jangka
waktu mulai dari 1 tahun – 10 tahun. Tapi, umumnya jatuh tempo suatu obligasi
adalah 5 tahun. Biasanya, para investor lebih memilih obligasi jangka pendek
karena memiliki nilai risiko yang kecil.
c. Principal
dan Coupon Rate
Principal rate
adalah suatu nominal uang yang harus dikeluarkan para penerbit obligasi pada
pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Nilai principal rate ini erat
kaitannya dengan redemption value, maturity value, par value or face value.
d. Jadwal
Pembayaran
Pembayaran kupon obligasi harus dilakukan
oleh sanga penerbit obligasi secara berkala sesuai dengan kesepakatan yang
sudah ditetapkan. Seperti per tiga semester, per semester atau triwulan sekali.
3. Kelebihan Obligasi
a. Tingkat
bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar
obligasi.
b. Pemegang
obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang
obligasi.
c. Investasi
obligasi dapat pula melindungi risiko pemegang obligasi dari kemungkinan
terjadinya inflasi.
d. Obligasi
dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen aktiva
lain.
4. Kekurangan Obligasi
a. Tingkat bunga.
Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, dan sebaliknya.
b. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga menghasilkan yield yang cukup baik dengan resiko yang rendah.
c. Tingkat likuidasi obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi, khususnya apabila harga obligasi menurun.
d. Risiko penarikan.
Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi.
e. Risiko kecurangan.
Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya atau pun mengalami kebangkrutan maka pemegang obligasi akan menderita kerugian.
5. Perbedaan saham dan obligasi
Sumber :
https://www.idx.co.id/produk/surat-utang-obligasi/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-obligasi/
0 Comments